Lemah menyeret raga
Ruang gelap menyekap
Hati tergores perih
Persimpangan tak tentukan arah
Menuntun cicipi kepahitan
Dunia berkata melalui aksara
Goreskan perih tak terperi
Andai tahu yang terjadi
Mengapa luka kian menyayat jiwa?
Sekerjap kemudian tertatap masa telah
berlalu
Ada jejak hitam dan putih kini berdiri
menatap langit biru
Namun yang terpandang
Mendung
Pekat
Tak cukup mengungkapkan perandaian
Hati berbicara tentang rasa
Ijinkan mengecap damai
Akhir langkah sang pendosa saat tiba
waktunya nafas
Masih berhembus semoga
Masih ada penopang lemahnya jiwa
Pemapah raga 'tuk arungi kefanaan
Tersampaikan bahasa kalbu
Tetapi segalanya kembali kepadaNya
Kini mencoba mengumpulkan serpihan cinta
Membalut luka yang belumlah kering
Ruang Hampa, 151215
0 Comment:
Posting Komentar