Suatu hari aku pernah mengirim selembar pelukan untukmu. aku menulis di lembar daun telingamu. tentang betapa gigihnya seorang lelaki waktu itu, untuk tetap bertahan mempertahankanmu.
Kamu tentu masih ingat, atau barangkali benar kata ibuku, seorang yang mengkhianati hatimu tak akan ingat manisnya ciumanmu. ya, ibuku memang suka begitu, dia perempuan romantis, juga mistis. di kepalanya, setiap menjelang ramadhan aku selalu membakar menyan. tapi dari ibu aku belajar, perasaanmu sebatas agar-agar. kau pelupa. kau melupakan kita.
Karena aku menyukai senja dan hujan, kau pun mengatakan menyukai hal yang demikian. namun waktu ternyata tak pernah bisa ditaklukan, akhirnya aku tahu, kau hanya sedang menjebakku dalam perasaan-perasaan rahasiamu.
#boycandra #sajak
Foto milik: @kemikulz
Source from Instagram
0 Comment:
Posting Komentar