Menghadapi pergantian waktu, ada baiknya kita camkan sinyalemen Amirul Mu'minin Ali bin Abi Thalib r.a. ini: "Sesungguhnya suatu saat akan datang kepada Anda setelah saya, ketika tak ada yang lebih tersembunyi dari kebenaran, tak ada yang lebih nampak daripada kebatilan, dan tak ada yang lebih lumrah dari dusta terhadap Allah dan Rasul-Nya. Bagi manusia di masa itu, tak ada sesuatu yang lebih tak berharga selain Al-Qur'an yang dibaca sebagaimana seharusnya ia dibaca, tak ada sesuatu yang lebih berharga dari Al-Qur'an yang disalahtempatkan dari kedudukannya. Dan di kota-kota tak ada yang lebih dibenci dari kebajikan dan tak ada yang lebih disukai ketimbang kejahatan.
Para pemegang Kitab itu akan membuangnya dan para penghafal akan melupakannya. Di hari-hari itu Al-Qur'an dan umatnya akan terasing dan tercampak. Mereka akan menjadi sahaba-sahabat yang berkumpul di satu jalan tetapi tak seorang pun akan memberikan perlindungan kepada mereka. Akibatnya, di masa itu Al-Qur'an dan umatnya akan berada di antara manusia tetapi tidak termasuk kalangan mereka, akan berada pada mereka tetapi tidak bersama mereka karena kesesatan tak akan bersesuaian dengan petunjuk sekalipun mereka mungkin berada bersama-sama.
Manusia akan bersatu pada perpecahan dan oleh karena itu akan memutuskan diri dari umat, seakan-akan mereka adalah para pemimpin Al-Qur'an dan bukan Al-Qur'an pemimpin mereka. Tiada yang akan tertinggal pada mereka, kecuali namanya, dan mereka tak akan mengetahui apa-apa kecuali tulisan dan kata-katanya. Sebelum itu mereka akan menimpakan kesukaran pada orang berkebajikan, menamakan pandangan orang bajik mengenai Allah hujatan palsu dan menerapkan kepada orang-orang bajik hukuman orang jahat.
Orang-orang sebelum Anda berlalu karena perpanjangan hawa nafsu mereka dan lupa akan kematian mereka, hingga peristiwa yang dijanjikan itu menimpa mereka, yang dalih-dalihnya ditampik, taubat ditolak serta hukuman dan pembalasan ditimpakan."
Betapa bernasnya khutbah Sayyidina Ali r.a . ini. Bukankah sudah menjadi kenyataan di zaman kita kini? Barangkali patut untuk diingat-ingat sepanjang jalan di sisa usia kita ke depan, seuntai kalimat, "karena kesesatan tak akan bersesuaian dengan petunjuk, sekalipun mereka mungkin berada bersama-sama." Ya, bukankah ini maknanya adalah jangan pernah mencampuradukan antara yang bathil dan yang haq, meskipun dalam realitanya amatlah tipis beda di antara keduanya.
0 Comment:
Posting Komentar