Chrome Pointer

Sabtu, 02 Januari 2016

SAATNYA BERSAHABAT DENGAN AL-QUR’AN


Sesulit apapun kehidupan yang sedang dijalani, sekeras apapun perjuangan yang sedang dihadapi pasti akan terasa lebih ringan dan mudah jika dalam melaluinya ada sahabat yang selalu setia menyertai, dibanding jika semuanya harus ditanggung seorang diri.

Sebaliknya, sehebat apapun pencapaian keberhasilan yang kita raih dan sedahsyat apapun penghargaan yang kita dapatkan akan terasa tak berarti apabila tidak ada siapa pun untuk berbagi. Demikianlah dalam hidup ini pun akan menjadi sangat miris jika selamanya harus dijalani sendiri. Oleh karena itu, dalam menjalani hidup ini, kita membutuhkan sahabat yang akan menjadi pengobat hati di saat sedih, penawar duka di saat luka, dan perisai jiwa di saat bahagia.

Lantas siapakah sahabat sejati itu? Jawabannya sangat jelas bahwa sahabat sejati bukanlah sahabat yang pandai mencederai, bukanlah sahabat yang senantiasa melukai, dan bukan juga sahabat yang selalu memuji.

Sahabat sejati ialah dia yang dapat menunjukkan jalan ‘yang benar’ untuk menjadi pribadi yang dirindu oleh Ilahi, menjadi pribadi yang setiap aktivitasnya merupakan bentuk aktualisasi diri dan membentuk pribadi rabbani yang memiliki akhlak terpuji.

Maka, sahabat sejati yang dapat menjadi kekuatan untuk setiap hamba adalah Al-Qur’an Al-Kariim.

Seperti kita pahami bersama bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya dan menjadi petunjuk untuk setiap manusia. Lebih dari itu, dapat disimpulkan secara umum bahwa Al-Qur’an merupakan panduan utama yang dapat dijadikan sahabat sejati dalam mengarungi kehidupan agar sesuai dengan maksud dan tujuan Allah (Maqashid as-Syariah).

Sebagaimana Allah berfirman: “Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan (Al-Qur’an). Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.” (QS. Al-Maidah: 15-16)

Oleh karena itu, kita harus bisa bersahabat dengan Al-Qur’an karena Al-Qur’an adalah mukjizat abadi (mukjizat khalidah). Keberadaannya diyakini sebagaimana kata pepatah “tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan” dan akan senantiasa relevan di setiap waktu dan zaman (shalih fi kulli zamanin wa makanin).

Untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabat sejati, tentu kita harus memosisikan dan memperlakukannya seperti kita memperlakukan sahabat dalam hidup ini. Cara kita memperlakukan sahabat dalam hidup sering kali menjadikannya sebagai teman curhat, mendengar nasihatnya, mengikuti petuahnya, dan ingin selalu dekat di sisinya. Bahkan, sering kali kita tidak bisa dipisahkan dalam jarak dan waktu.

Begitupun ketika Al-Qur’an sudah menjadi sahabat dalam kehidupan kita. Makam tentulah kita akan membuatnya terasa istimewa dalam hidup kita.


Wallahualam Bissawab..

0 Comment: