Lama tak mendapati kabarmu,
Aku harap dengan bersamanya kau jauh lebih baik.
Pada awalnya tentang kamu ku pandangi dengan menganga.
Tapi tidak sekarang.
Aku menaruh hormat pada dia yang sekarang menggantikan tugasku,
Dulu adalah bagianku menjagaimu,
Namun masa-ku sudah usai,
Biar lah dia memiliki posisiku yang pernah (benar) mencintaimu.
Aku harap dia bisa melakukannya lebih baik, atau paling tidak dia melakukan yang sama baik seperti aku, meski aku bukan yang terbaik.
Maka jangan sampai jatuh airmatamu,
Biar dia mengenalmu lebih dalam, melebihi aku.
Mencoba lah lebih giat untuk membuat dirimu lebih mencintainya lagi,
Meski apa mau dikata, membayangkannya bisa rusak perasaanku.
Jika ada sejuta ucap menyelamati bahagiamu,
Ingat lah bahagia tidak selamanya bahagia,
Disana kau akan di uji,
Belum pernah ku lihat indah sehina ini,
Dalam mencintaimu (dulu), aku seperti menakut-nakuti diriku sendiri,
Entah, kata-kata seperti ingin mengalir begitu saja menyelamati, ia seperti berbaris.
Entah, atau mungkin kata-kata terwujud sebab aku porak poranda,
Tapi bahagiaku melihatmu hendak bahagia seperti daun rapuh di musim gugur,
Berjatuhan yang menyakitkan.
0 Comment:
Posting Komentar