Chrome Pointer

Selasa, 29 Desember 2015

TERIMALAH RESIKO KELAK


Hidup yang dijalani selama hayat dikandung badan ini sejatinya diakhiri dengan keuntungan. Kalau seseorang menghadap Allah dalam keadaan impas, maka resiko bangkrut baginya di akhirat nanti sangatlah tinggi karena orang yang membawa pahala banyak masih bisa terancam bangkrut, apalagi impas. Oleh sebab itu hendaklah setiap diri berusaha untuk meninggalkan dan menjauh dari zona titik impas dan sekalian menghindari kemungkinan bangkrut di hari akhirat. Untuk meninggalkan zona impas dan menghindari pailit di akhirat tidaklah begitu sulit, semua tergantung kepada kemauan keras pribadi masing-masing untuk meningkatkan amalnya tidak hanya sekedar melepas kewajiban.

Umpamanya setelah shalat ditambah dengan zikir, puasa ramadhan tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga perkaya dengan amaliah lainnya sehingga dapat terhindar dari perbuatan-perbuatan yang mengurangu pahala puasa. Allah berfirman, “Adapun orang-orang yang berat timbangannya, maka ia berada dalam kehidupan yang memuaskan.” (QS Al-Qaari’ah: 6-7)


Contoh diatas hamayalah salah satu contoh yang disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits nabi untuk memperberat timbangan amal, yang InsyaAllah dapat membuat diri kita terhindar dari kebangkrutan di akhir kehidupan. Sekecil apapun pahala dari suatu amal, walaupun sebesar atom, jika dapat menambah berat timbangan pahala maka lakukanlah, karena janji Allah siapa saja yang timbangan  amal baiknya lebih berat dari dosanya maka dia akan mendapatkan kehidupan yang memuaskan. Allah akan menempatkan hamba-Nya di tempat yang sebaik-baiknya: al-jannah.

0 Comment: