Chrome Pointer

Rabu, 30 Desember 2015

MENYIMPAN RASA DENDAM ITU MUDAH TAPI BURUK


Ketika seseorang disakiti akan membuat dirinya merasa marah, kecewa atau kebingungan. Jika anda memikirkan peristiwa yang menyakitkan maka rasa dendam yang dipenuhi dengan kebencian, permusuhan dan keinginan membalas akan berurat berakar menguasai. Ketika anda membiarkan perasaan negatif ini tumbuh subur justru anda akan dibayang-bayangi dengan rasa pahit dan ketidakadilan sepanjang waktu.

Dampak buruk menyimpan rasa dendam?

Jika anda terus menyimpan rasa dendam, akibatnya anda akan selalu membawa amarah dan dihantui pengalaman pahit dalam setiap hubungan atau peristiwa yang baru. Hidup akan terbayang-bayangi keburukan masa lalu hingga tidak bisa menikmati kebahagiaan di masa ini. Anda akan selalu dibayangi ketakutan atau menjadi depresi. Hidup akan terasa tidak bahagia, tidak berarti, tanpa tujuan atau terus merasa berdosa karena menyimpan kebencian. Anda akan kehilangan makna dan rasa berharga ketika berinteraksi dengan sesama.

Bagaimana cara menjadi pemaaf dan menghapus dendam?

Memberi maaf adalah ketrampilan yang bisa dipelajari dan diasah. Mengampuni adalah sebuah komitmen untuk sebuah proses perubahan. Menghapuskan rasa dendam akan meringankan langkah hidup.

Cara memulainya:

Pahami nilai tentang pengampunan dan pentingnya menjadi pribadi pemaaf dalam hidup.
Renungkan fakta-fakta situasi saat ini juga reaksi yang telah diberikan dan bagaimana keseluruhan proses ini telah mempengaruhi kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan dalam hidup.
Ketika anda sudah siap berdamai dengan diri sendiri, segera putuskan untuk memilih memaafkan orang yang telah menyakiti anda.

Buang jauh-jauh pikiran “sebagai korban” dan singkirkan efek dari situasi negatif akibat kontrol serta kekuatan perbuatan yang tidak menyenangkan yang telah dilakukan oleh orang lain.
Terkadang meski memaafkan dan berusaha melupakan kejadian menyakitkan tidak bisa tercapai rekonsiliasi kedua belah pihak karena kejadian yang begitu menyakitkan atau tidak tercapai kesepakatan berdamai.

Rekonsiliasi perbaikan hubungan terkadang tercapai ketika salah satu pihak telah meninggal atau sudah tidak bisa berkomunikasi lagi. Kita tetap bisa memaafkan dan memberi pengampunan meskipun hubungan tidak bisa membaik seperti semula. Dan, selanjutnya bisa tetap melanjutkan hidup dengan perasaan ringan sehingga kualitas hidup lebih baik.

Memberi maaf dan pengampunan akan menyingkirkan rasa dendam serta penderitaan akibat rasa sakit oleh perbuatan orang lain. Anda akan menemukan kedamaian dan rasa pengertian yang menenangkan.

Tips memberi maaf:
1. Ekspresikan diri untuk menyalurkan luapan rasa emosi
2. Cari sisi positif dalam setiap situasi
3. Bangun rasa empati untuk meredam rasa permusuhan yang timbul
4. Lindungi diri dan jika tidak memungkinkan segera pergi menjauh dari situasi yang tidak menyenangkan
5. Cari bantuan orang lain atau pertolongan profesional jika tidak memungkinkan untuk menyelesaikan sendiri

Dalam proses memaafkan terkadang membuat kita ingin menjauhi pihak yang menyakiti diri kita. Berada di dekatnya membuat kita terjebak dalam situasi yang tidak menyenangkan dan menegangkan. Dalam kondisi ini bisa saja kita memilih untuk menjauhinya supaya bisa berada dalam situasi yang lebih baik dan menyenangkan bagi kesembuhan hati.

Terkadang sulit untuk memaafkan seseorang. Bagaimana solusinya?

Jika anda mengalaminya maka anda mungkin akan terbantu dengan melakukan kegiatan amal kemanusiaan. Jangan hanya berkutat pada masalah diri sendiri karena akan mempersempit pandangan hidup dan merasa menjadi korban paling malang di dunia. Menyadari bahwa di dunia ini masih banyak orang yang lebih menderita akan mendatangkan rasa syukur dan kesembuhan bagi jiwa.

Menuliskan kisah hidup dan uneg-uneg dalam hati juga bisa membantu meringankan beban pikiran. Tuliskan dalam buku diari, rahasiakan dari orang lain. Menulis bisa menjadi saluran emosi yang baik. Kita bisa mengeluarkan beban tanpa melukai orang lain, juga tanpa terlihat buruk di mata orang lain karena hanya kita sendiri yang tahu isi buku diari tersebut.

Hal yang terbaik adalah melakukan kegiatan ibadah untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Jika dirasa perlu, anda bisa meminta pendampingan tokoh agama, ahli kejiwaan seperti psikolog atau dokter.

Source from: http://duniasehat.net/

0 Comment: