Chrome Pointer

Selasa, 07 Juli 2015

15 SEPTEMBER 2015, MENGHADAPI DUNIA BARU


Sebuah keraguan muncuat ketika aku memasuki ranah baruku ini. Bagaimana tidak? Aku sudah gagal di 7 tes di berbagai Universitas sebelumnya, hanya tinggal ada 2 harapanku, SBMPTN dan ditempat ini, dan SMBPTN yang ku idam-idamkan pun hanya membuatku semakin terpuruk karena lagi-lagi memperoleh hasil nihil. Sungguh, diterimanya aku ditempat ini bagaikan mimpi ! Tapi, seberapapun aku ragu, selayaknya seorang yang memiliki tekad yang kuat, aku harus terus meyakinkan hatiku bahwa ini adalah tempat yang baik dan terbaik bagiku.

Pertama kalinya aku harus menghadapi dunia baruku yakni pada tanggal 15 September 2015. Itu adalah saat-saat ketika semua peserta yang telah mengikuti serangkaian tes dari mulai administrasi, tes tulis, disurvei, dan wawancara dikumpulkan. Sampai ketahap ini merupakan perjalanan yang sangat panjang bagiku.
Ketika itu aku datang sekitar jam 8 pagi dan saat itu semua peserta langsung diarahkan ke lantai 2. Rupanya, disana telah banyak orang yang berkumpul, serupa dengan saya mengenakan kemeja putih dan celana bahan hitam, dan kala itu acara pembukaan akan segera dimulai.

Seorang Kakak kelas angkatan 17 yang menjadi Master of Ceremony dalam acara pembukaan itu yakni Kak Seip dan Kak Tina. Mereka berdua telah membuka acara pembukaan Masa Orientasi Mahasiswa dengan lancar, dengan menggunakan 2 bahasa yakni bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Saat itu kami sempat diberikan beberapa games, cukup seru menurutku. Kemudian kami dipanggil satu per satu untuk dibagi ke dalam 8 gugus, nama gugusnya yakni gugus biru, merah, hijau, ungu, pink, kuning, hitam dan orange.

Aku tak begitu antusias dengan pembagian gugus itu. Itu dikarenakan dengan siapapun aku berkelompok nanti, semuanya sama, karena semua orang disini adalah orang baru bagiku kecuali Peggy, seorang teman SMA yang satu jurusan namun berbeda kelas denganku, tapi dengan diapun aku tidak begitu dekat, jadi sudahlah.

Setelah itu ternyata sampai kepada gugus ke 6 aku masih belum dipanggil, aku tetap tenang karena masih banyak sekali orang saat itu. Dan ketika gugus ketujuh yakni gugus hitam dipanggil, namaku pun dipanggil bersama nama-nama lainnya.

Ketika aku memasuki ruangan yang diarahkan untuk tempat berkumpul aku merasa tak begitu senang. Saat itu kami berkumpul dilantai 3. Aku memilih kursi yang paling stretagis saat itu, yakni di persimpangan antara kanan dan kiri tempat duduk yang lain. Ini merupakan strategiku untuk mendapatkan perhatian dari yang lain, karena aku tak ingin jika nanti aku tak memiliki teman.

Tiba-tiba seorang lelaki disebelah kenanku menyapa dengan langsung mengucapkan nama dan menyodorkan tangan. Refleks saat itu aku pun menyodorkan tangan. Dia ternyata bernama Rio Akbar Ramadhan seorang lulusan SMK Muhammadiyah 1 Cileungsi jurusan Tekhnik Listrik.
Kami pun ngobrol selama ± 5 menit sambil menunggu adanya kakak kelas yang masuk. Saat itu aku sudah berhasil berkenalan dengan Rio, Ngaesti, Deri, dan lain sebagainya.

Tak lama kemudian dari arah pintu datanglah kakak pembimbing kami yakni Kak Widi dan Kak Nurhalimah. Mereka memberikan kami waktu untuk memperkenalkan diri didepan kelas dan memberikan beberapa penugasan untuk besok kepada kami.

Tibalah saat-saat pemilihan ketua gugus, kala itu tidak ada satu orang pun yang bersedia untuk menjadi ketua gugus, dan saya langsung saja dengan refleks menyebut “Rio mau, kak”.
Meskipun dia agak kesal tapi ujung-ujungnya dia nikmati juga.. haha

Kala itu semua naka ikhwan dan akhwat sepakat untuk mengerjakan semua penugasan terpisah antara ikhwan dan ahwat. Ikhwan memutuskan untuk mengerjakan penugasan itu di kosannya Ngaesti alias Aji. Alasannya adalah untuk lebih mengefektifkan waktu dan agar kami bisa lebih akrab dan kompak lagi.
Tak lama setelah penugasan itu selesai kami pun dibubarkan dan kami bergegas ke kosan Ngaesti.
Setelah kami sepakat dan uang untuk membeli bahan-bahan kebutuhan untuk atribut terkumpul Rio dan Syahrul pergi membeli bahan-bahan yang kami butuhkan. Tak lama, sekitar setengah jam kemudian, bahan-bahan datang. Sambil menunggu bahan-bahan datang sebenarnya aku tidak diam, tetapi aku membuat autobiografi di handphone-ku. Autobiografi ini juga merupakan salah satu penugasan untuk MOM hari pertama besok.

Selama kami membuat atribut, kami saling membantu satu sama lain dan saling membagi tugas agar atribut kami bisa segera selesai sebelum malam  tiba. Saat itu Rio, Jalin, Deri, Odo mengerjakan “TOPI”, Ngaesti, Rizkyanto, Ryan, mengerjakan “TAS” dan yang lainnya mnegerjakan “NAMETAG”. Setelah atribut hampir selesai, nampaknya ada panggilan naluriah dari perut kami masing-masing yang sudah marah karena belum terisi sejak pagi tadi. Kami pun segera membeli beberapa makanan untuk sekedar menunda amarah perut kami yang sudah kroncongan ini.

Setelah selesai, satu per satu anggota gugus kami pulang dan akhirnya tinggal menyisakan aku seorang dikosan aji, dan saya pun pulang, waktu saat itu menunjukan pukul 20.00 WIB dan selama diperjalanan ada renungan bahwasannya hari ini merupakan hari yang panjang, banyak bertemu dengan orang baru merupakan sebuah mimpi bagiku. Saat itu aku sampai dirumah sekitar pukul 23.00 WIB dikarenakan selama diperjalanan MACEEETTTTTTTTT...!!!

Sampai dirumah, masinh dengan perasaan yang entah seperti apa, aku bergegas masuk kamar dan menyalakan alarm agarbesok pagi aku tidak terlambat, karena besok pagi aku harus sudaha ada disana tepat pukul 06.00 WIB. Aku tak mau terlambat. Aku tak mau gara-gara aku teman-temanku nanti dihukum. Tak lama setelah menulis beberapa paragraf dihanphone-ku aku pun terlelap dalam mimpi malam itu.

..Bersambung..

0 Comment: