Chrome Pointer

Minggu, 06 Maret 2016

PERIHAL HUJAN DAN KABUT

944024_965306180207151_4263373554291888751_n

Memilih hidup di Kota Hujan, apalagi di daerah Cisarua yang notabene memiliki curah hujan yang cukup tinggi saat musim penghujan tiba, haruslah siap dengan segalanya resikonya. Mulai dari hujan yang menyetia dengan waktu, kabut putih yang membatu, cuaca dingin yang merasuk, angin yang menusuk, sampai kantuk dan lapar yang selalu datang tanpa diundang.

Aku bersyukur hidup disini. Diantara banyaknya orang yang mengeluhkan hujan, aku justru menyukainya. Meskipun, terkadang hujan membuat tubuhku sakit dan sistem imunku harus bekerja lebih keras dari biasanya. Aku tetap menyukai hujan. Selain kenangan, hujan juga selalu menginspirasi. Coba bayangkan, berulang kali ia terjatuh, namun ia tak pernah sedikit pun mengeluh.

Aku ingin tekad dan perjuanganku dalam menghadapi kehidupan bisa seperti hujan. Berkali-kali terjatuh dan tak pernah mengeluh.

Juga perihal kabut, ia laksana masa depan yang harus ditaklukan. Dalam menghadapi kabut, kita harus melangkah pelan, agar tahu di depan kita itu ada apa. Dan begitulah cara kita menghadapi masa depan. Melangkahlah, sedikit demi sedikit. Karena ketika kita tidak melangkah, kabut itu akan semakin pekat dan menggulung kita dalam masa lalu yang sangat erat.

Dalam rimbunnya kabut, Cisarua, 01 Maret 2016

0 Comment: