Chrome Pointer

Kamis, 24 Desember 2015

UJIAN AWAL KEBAHAGIAAN


"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS. Al-Mulk: 2)

Kita merasakan betul bahwa kehidupan ekonomi kita sulit, harga kebutuhan pokok tinggi, banyak terjadi PHK, kekeringan dan kebakaran melanda banyak daerah di Tanah Air, dan ujian-ujian lainnya. Kita harus memahami bahwa ujian merupakan sunnatullah, sesuatu yang ditetapkan Allah SWT, yang pasti terjadi pada setiap orang dimanapun ia berada. Karena sesungguhnya hidup yang kita jalani ini tidak lain juga merupakan ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah SWT menciptakan kehidupan dan kematian untuk menguji manusia, siapa yang paling baik amalnya.

Sejak zaman para Nabi dan Rasul, semuanya pun pernah diuji oleh Allah, seperti Nabi Nuh, Ibrahim, Ismail, Luth sampai Nabi kita Muhammad SAW. Ada yang diuji dengan harta, istri, anak dan yang lainnya. Allah SWT berfirman: "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapat ampunan dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al-Baqarah: 156-157)

Alhafidz Ibnu Katsir, menafsirkan ayat ini dengan mengutip perkataan beberapa sahabat, "Allah terkadang menguji kalian dengan berbagai musibah dan terkadan dengan berbagai kenikmatan lalu kami akan melihat siapa yang bersyukur dan siapa yang kufur, serta siapa yang sabar dan siapa yang putus asa. Ikrimah berkata, sebagaimana dikutip Imam Ibnu Katsir, "Tidak ada seorangpun melaikan akan merasakan bahagia dan sedih, tetapi jadikanlah kebahagiaan itu sebagai rasa syukur dan jadikanlah pula kesedihan itu sebagai bentuk melatih kesabaran".

0 Comment: