Prof. WAID BARKASH (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana mengatakan, bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada 8 pendeta besar kaum Hindu, dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri “KALKY AUTAR”, sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Nabi Muhammad.
Dalam ajaran Hindu disebutkan mengenai ciri KALKY AUTAR di antaranya, bahwa dia akan dilahirkan di jazirah, bapaknya bernama SYANUYIHKAT, dan ibunya bernama SUMANEB. Dalam bahasa sansekerta, kata SYANUYIHKAT adalah paduan 2 kata, yaitu SYANU artinya ALLAH, sedangkan YAHKAT artinya anak laki atau hamba yang dalam bahasa Arab disebut ABDUN. Dengan demikian, kata SYANUYIHKAT artinya “ABDULLAH”. Demikian juga kata SUMANEB yang dalam bahasa sansekerta artinya AMANA atau AMAAN yang terjemahan bahasa Arabnya “AMINAH”. Sementara semua orang tahu bahwa nama bapak Rasulullah Saw adalah ABDULLAH dan nama ibunya AMINAH.
Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa Tuhan akan mengirim utusan-Nya ke dalam sebuah goa untuk mengajarkan KALKY AUTAR (Petunjuk Yang Maha Agung). Cerita yang disebut dalam kitab Wedha ini mengingatkan akan kejadian di Gua Hira saat Rasulullah didatangi malaikat Jibril untuk mengajarkan kepadanya wahyu tentang Islam.
Bukti lain yang dikemukakan oleh Prof. Barkash bahwa kitab Wedha juga menceritakan bahwa Tuhan akan memberikan Kalky Autar seekor kuda yang larinya sangat cepat yang membawa kalky Autar mengelilingi 7 lapis langit. Ini merupakan isyarat langsung kejadian Isra’ Mi’raj dimana Rasullah mengendarai Buroq.
Nabi Muhammad adalah seorang Nabi dan Rasul-Nya yang terakhir.Bahkan, nama dan misi kemunculan Beliau telah diramalkan dalam kitab Atharva Weda , Kanda 20, Sukta 127, Mantra 1 – 3. Dalam kitab Bhavishya Purana, Parva 3, Kandha 3, Adhya 3, Sloka 5. Nabi Muhammad diramalkan dalam ayat kitab tersebut sebagai berikut :
“etan mitrantare mleccha, acaryena samanvitah, Mahamad itti Khyatah, siyyagrasva samanvitah”
Terjemahan : “An illeterate teacher will come along, Mohhamed by name, and he will give religion to his fifth-class companion” (Steven Rosen, 1996). Terjemahan bebasnya : Seorang guru (acarya) yang buta huruf akan datang, namanya Muhammad. Beliau akan mengajarkan agama pada kaum pemuja berhala atau Arca (mleccha)”. Maka MUHAMMAD dijelaskan sama seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an yaitu nabi yang ummi (buta huruf) dan berada ditengah-tengah para penyembah berhala.
Dalam Bhavishya Purana Pratisarag Parv III Khand 3 Adhay 3 Shloka 10 sampai 27 Maharishi Vyas meramalkan sebagai berikut: “Pengikutku adalah laki-laki yang disunat tanpa dikuncir rambut kepalanya, berjenggot dan meyerukan panggilan untuk beribadah. (Adzan) Makan segala sesuatu yang halal dan semua binatang kecuali Babi. Mereka menyucikan diri dengan pedang. Akan membuat agama yang membolehkan pengikutnya makan daging”. Pengikutnya di panggil sebagai Musalman (Muslim).
Dalam Atharvaveda Book 20 Hymn 127 verses 1-13 dikatakan: “Dia adalah Resi yang naik Onta dan pergi ke surga dengan kendaraan”. Ini sesuai dengan peristiwa Isra Mi’raj dimana nabi Muhammad diperjalankan Tuhan dengan Bouraq ke langit 7. Tidak mungkin itu orang India karena Reshi India (Brahman) tidak boleh naik Onta berdasarkan “Sacred Book of the east”, Volume 25, Law of Manu page 472. Menurut Manu Smirti Bab 11 ayat 202 “Seorang Brahman dilarang menaiki Onta atau Keledai”.
Reshi ini bernama “Mamah Resi”. Tak ada Resi di India bernama “Mamah” yang bermakna “punya harga diri yang mulia”. Kata “Mamah” secara etimologis punya hubungan dengan bahasa Arab: “Muhammad” yang berarti “yang terpuji”, sedangkan “Mamah Rishi” adalah julukan bagi NARASHANGSA, sehingga Mamah Rishi = Narashangsa = Muhammad = Yang Terpuji. MAMAH terkenal dengan 10.000 pengikutnya”. Maka,“Nabi Muhammad berangkat bersama dengan 10.000 orang pada saat yang menentukan ini” (WASHINGTON IRVING, Life of Muhammad, Hal. 17). “…dan Muhammad membawa 10.000 pengikutnya ke Mekah”
(STANLEY LANE POOLE, Speeches and Table Talks of the Prophet Mohammed, 1882).
Dikutip dari: https://kelanadelapanpenjuruangin.wordpress.com/2013/08/28/berita-kedatangan-nabi-muhammad-tertulis-dalam-kitab-suci-wedhabudha-persi-dan-injil
Source from: bluejundi.wordpress.com
0 Comment:
Posting Komentar