Chrome Pointer

Jumat, 25 Desember 2015

SANG PENYULUH


Misi ulama menurut Islam ialah meneruskan misi para Rasul. Ia mencari, mengembangkan dan menyebarkan ilmu demi ridha Allah SWT. Karena itu Rasulullah SAW mengecam dengan keras ulama yang menjadikan tujuan hidupnya pada kehidupan mewah, popularitas atau kedudukan. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang mempelajari ilmu yang seharusnya dilakukan untuk mencari ridha Allah, ia mempelajari ilmu itu untuk memperoleh harta-harta duniawi, ia tidak akan mencium bau surga pada hari kiamat."

Di Indonesia lazimnya ulama identik dengan sebutan kyai. Dewasa ini nampaknya terlalu mudah menyandang predikat Kyai, padahal bagi ummat khususnya Kyai itu, adalah tempat bertanya (agama) yang diteladani, yang dihormati, pendek kata Kyai bagi umat adalah segala-galanya. Tentunya bagi Kyai, akhlakul karimah adalah modal utama dalam segala hal. Lalu, bagaimana jadinya jika ada seorang Kyai telah melecehkan statusnya?

Oleh karena itu, sebaiknya ummat pun tidaklah terlalu cepat menyematkan gelar Kyai kepada seseorang jika seseorang itu belum memadai atau mumpuni menjadi seorang Kyai, sebagaimana pemahaman ummat secara umum. Bahayanya, nanti timbul kekhawatiran gelar Kyai itu dianggap murahan. Karena itu menjadi kewajiban kita, ikut menjaga citra suci seorang ulama (Kyai), yang seharusnya kita hormati dan kita tempatkan di tempat yang terhormat.

Ada ulama yang tak layak karena bertindak di luar koridor Islam yang benar. Ulama seperti ini disebut Ulama Suu' (jahat), bahkan sesungguhnya tidak layak disebut ulama, karena telah melanggar kode etiknya sebagai ulama, yang diri mereka sebagai pewaris Nabi yang berperan sebagai penyampai dan penyambung risalah Dienul Islam.

0 Comment: