Chrome Pointer

Kamis, 24 Desember 2015

REMBULAN RINDU



Rembulan-Nya masih menyentuh, menyentuh ke tempat rindu yang paling teduh, dimana aku berdiri mengakarkan kaki pada rembulan yang setiap semburat cahyanya adalah kenangan. Kemudian dedaunan di bawahnya memeluk angina-angin yang selalu menyisir pelipis mata dari tangis sementara. Rembulan bertunangan dengan tenang, lebih tenang dari kunang-kunang. Cahayanya masih remang di kaki rembulan, kurengkuh penuh rindu yang betapa agung dari rembulan-Mu.

Sukasari, 191215

0 Comment: