Chrome Pointer

Kamis, 24 Desember 2015

REMBULAN RINDU



Rembulan-Nya masih menyentuh, menyentuh ke tempat rindu yang paling teduh, dimana aku berdiri mengakarkan kaki pada rembulan yang setiap semburat cahyanya adalah kenangan. Kemudian dedaunan di bawahnya memeluk angina-angin yang selalu menyisir pelipis mata dari tangis sementara. Rembulan bertunangan dengan tenang, lebih tenang dari kunang-kunang. Cahayanya masih remang di kaki rembulan, kurengkuh penuh rindu yang betapa agung dari rembulan-Mu.

Sukasari, 191215

Related Posts:

  • REMBULAN RINDU Rembulan-Nya masih menyentuh, menyentuh ke tempat rindu yang paling teduh, dimana aku berdiri mengakarkan kaki pada rembulan yang setiap sembu… Read More
  • JEJAK MENTARI SENJA Langkahku tetap sunyi di hatimu Mengendap pada bayang senja yang mendung Setara mimpiku yang telah tandas Begitulah rasa yang tertinggal T… Read More
  • TAKDIR MEMISAH Telah terpinta janji 'Tuk menjadi satu ikatan suci Namun takdir memisahkan Terlerai segala yang tersemat Musim pun berganti Cinta terpu… Read More
  • UNTAIAN KATA UNTUK KAMU "CINTA" Hei kamu yang selalu menjadi alasan pagi, siang, dan malamku Warna dari keheningan pagi dan gemerlapnya gulitaku Meski udara begi terik, sesak, se… Read More
  • DIAM Tak ada ungkapan lagi Kata-kata tak mampu mengurai pinta Diam lebih baik dari berkata Atau berbisik pada tembok takkan berisik Bercengkram… Read More

0 Comment: