Chrome Pointer

Senin, 11 Januari 2016

PANDAI BERTIMBANG


Dalam menyiasati kehidupan Imam Al-Ghazali memberikan untaian kata yang cukup populer, "Yang jauh itu waktu, yang dekat itu mati, yang besar itu nafsu, yang berat itu amanah, yang mudah itu berbuat dosa, yang panjang itu amal salih, yang indah itu saling memaafkan." Untaian hikmah sang imam itu agaknya memang pas untuk menegur hidup kita, sebagai insan yang digambarkan dalam Al-Qur'an surah Al-Ma'arij: 19 sebagai "manusia (yang) diciptakan bersifat keluh-kesah lagi kikir", yang oleh karena itu kita membutuhkan dukungan dan ketahanan iman di dalam diri.

Manusia kerap abai bahwa apa yang dimiliki adalah menjadi miliknya, padahal di suatu saat nanti toh ia tak tahu lagi mana yang menjadi miliknya atau apa-apa yang menjadi kebanggaan-nya itu, ketika ia sama sekali tak memiliki daya dan upaya, selain sekedar diam terbujur kaku saat diselimuti kain kafan.

Maka karibkan diri ini dengan waktu, sadari ihwal kedekatan ajal, kendalikan dan jangan umbar hawa nafsu, ringankan diri untuk mengamalkan amanah yang diterima, persulit diri agar tak berdekat-dekat dengan dosa, jangan pernah berhenti beramal salih, dan hidupkan lingkungan dalam bangun kema'afan agar silaturahim terus terjaga. Hidup bukan dilakoni dengan penuh keluh-kesah dan kuburkan segala bentuk kekikiran. Inilah gambaran dari sebuah tradisi iman dan taqwa yang sejatinya melekat pada setiap diri, sebagaimana pesan Imam Al-Ghazali. Jangan sampai kita terlepas dari ikatan semacam ini yang dikatakan: sebagai orang yang merugi.

Mari songsong tahun yang baru dengan optimisme hidup dalam kepandaian kita untuk senantiasa memberatkan neraca kebajikan dan kema'rufan demi kemashlahatan diri dan sesama. InsyaAllah.

0 Comment: