Chrome Pointer

Minggu, 20 Desember 2015

JEJAK MENTARI SENJA



Langkahku tetap sunyi di hatimu
Mengendap pada bayang senja yang mendung
Setara mimpiku yang telah tandas
Begitulah rasa yang tertinggal
Tetaplah memujamu meski malam terus menjalar sepi
Kau biarkan aku berlari di padang sunyi malam
Hingga lelahku dalam kesendirian tak bertepi

Bunga rinduku

Hujan begitu gemercik di luar sana
Dan mataku menyala mencarimu
Terjungkal dalam gurita sepi hingga remuk jantungku
Terburai dalam semesta kegelapan nan lebam
Lalu kau tinggalkan aku
Terkapar di dera dingin malam
Tanpa pamitmu pada purnama

Cintaku

Seraut bayangmu memancing gairahku untuk bermain dalam sebuah narasi
Tentang rindu yang tak pernah usai
Eskalasi malam menyeru tanpa suara
Membuat kalimat-kalimat majasi dalam kungkungan rindu yang maha perkasa
Dan onak duri tak ku peduli untuk meraih senyum manismu
Hingga alibipun musnah tak berbekas Yaaa
Dan aku tau inginmu agar menembus tabir mimpimu
Menjadi ksatria yang tersasar dalam selimut hangatmu
Saat semua terkapar menggelepar
Dan aku meronda tak menentu
Mencari wajahmu dalam hening nan sunyi

Bidadariku

Aku terjaga dari mimpi indahmu
Saat sepi begitu sepi menggugat dalam keinginan
Rindu yang terendap luruh di sergap sepi
Tak berdaya dalam jeruji waktu yang berlalu
Namun sayap-sayapku selalu kau ziarahi dalam gegap gempitanya asaku yang membumbung
Hingga meruncing menusuk rembulan
Ougckhhhhh
Remang kian malam yang semakin dingin
Lelapkanlah aku dalam peluk mimpimu

Jejak Terakhirku

0 Comment: