Chrome Pointer

Senin, 27 Juli 2015

DALAMNYA LAUTAN BISA DIUKUR, DALAMNYA HATI SIAPA YANG TAHU


Perasaan dalam hati siapa yang mengerti?
Siapa yang mengetahui isi hati seseorang?
Siapa yang dapat menyelami seberapa dalamnya hati seseorang?
Bila kita melihat seseorang tersenyum apakah dia benar-benar bahagia?
Bila seseorang menangis adakah itu bererti dia sedang bersedih?
Adakah kenyataannya seperti yang kita lihat?

Hati, tidak ada seorangpun yang mampu menerka dengan pasti sedalam mana. Pun hati kita sendiri, kadangkala kita tidak dapat memahami apa yang ada di dalam hati.

Apa yang dilihat di luar belum tentu itu mencerminkan apa yang ada di dalam hati.  Bukan berarti perlu hipotesa tetapi kadang – kadang orang lain tidak perlu tahu apa yang sebenarnya kita rasakan saat itu.

Apabila kita bahagia tidak perlu kita memperlihatkan kebahagian itu secara berlebihan kepada orang lain. Ketika kita bersedih tidak perlu juga mereka mengetahui seberapa sakit yang menimpa kita hingga membuat kita bersedih.

Begitu juga ketika hati kita merasa jengkel, jangan sampai orang lain kena getahnya.

Cukuplah kita sendiri yang mengetahuinya dan Allahlah tempat kita menumpahkan segala rasa yang ada di hati, hanya Allah tempat kita mengadu, tempat kita berserah diri.

“Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.”

Waktu ini, disuatu tempat ada hati yang begitu bahagia, seolah-olah  ia ingin tersenyum setiap saat. Ya, di sana ada hati yang berbunga-bunga karena akan memiliki apa yang sangat dia harapkan selama ini, dia sedang menunggu hari besar dalam hidupnya. Saya dapat membayangkan bagaimana hati yang dipenuhi dengan kebahagiaan, kesenangan dan suka cita itu. Tetapi sebaliknya, disini ada hati yang terluka karenanya, sedih karena kebahagiaan yang dirasakan olehnya. Tahukah dia bahwa ada hati yang sakit disaat dia sedang merasakan kebahagiaan yang sempurna? Tahukah dia bahwa ada seseorang ingin menangis ketika dia tersenyum dan ketawa?

"Dalamnya hati siapa yang tahu?"

Senyum kita masih ada, tawa kita kadang masih terlihat dan gurauan itu juga masih kita berikan kepada setiap orang di dekat kita, tidak ada yang tahu bahwa dibalik apa yang mereka lihat dari mimik wajah & tingkah laku kita sebenarnya kita sedang terluka.

Kita ingin menangis saat itu, tetapi tidak ada yang tahu tentang itu.

Hanya Allah dan kita saja  yang mengetahui dalam hati, hanya Allah tempat kita mengembalikan semua rasa di dalam hati, hanya Allah pengobat sakit & lara hati ini.

Hanya  dengan mengingat Allahlah kita berusaha menenangkan hati ini ketika kebahagiaan seseorang merenggut kebahagian kita, ketika tidak ada seorangpun yang memahami perasaan dalam hati kita.

Subhanallah walhamdulillah walailahaillallah wallahuakbar walahaulawalaquwataillabillah rangkaian kalimat ini yang membasahi bibir kita, menggetarkan hati yang sedang kita pupuk kembali, menemani butiran air yang menitis dari kelopak mata.

"Sabda Rasulullah “Perbanyakkanlah membaca La Haula Wala Quwwata Illa Billah kerana sesungguhnya bacaan ini adalah ubat bagi 99 penyakit, yang mana penyakit paling ringan adalah kebimbangan” (Riwayat Al-Uqaili melalui jabir r.a.)"

Hasbunallahu wa ni’mal wakiil ni’mal maula mani’man nashir

Ya Rabb...

Semua datangnya dari Engkau dan semua akan kembali kepada Engkau, maka aku serahkan semua rasa ini kepadaMu Ya Rabb...

Kuatkanlah aku menghadapi setiap ujian yang Engkau berikan, Ikhlaskanlah hati aku untuk menerima setiap takdir yang Engkau tuliskan kepadaku...

Hanya Engkau Ya Rabb yang mengetahui dengan benar dalamnya hatiku, maka aku memohon tuntunlah diri ini untuk tetap berada dalam kebenaranMu...

Aamiin Allahumma Aamiin...

0 Comment: